WELCOME to "Nyayu MIZA" BLOG !!! ~*~ "Salamun'alaikum Bima Shabartum (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada kalian atas kesabaran kalian~*~

Senin, 15 Juli 2013

Teror A La Barat

“In any war between the civilized man and the savage, support the civilized man. Support Israel defeat Jihad” .

Tak kurang dari 10, poster besar berisikan kata-kata di atas  tertempel di stasiun subway ( kereta bawah tanah) di New York. Tulisan ini jelas memihak Israel.  Dan siapapun pasti tahu, yang diserang siapa lagi kalau bukan Islam, dengan Jihadnya. Dan yang menyakitkan lagi, perseteruan tersebut di analogikan dengan Israel sebagai orang  beradab, sementara Islam adalah liar !

Lebih menyesakkan lagi, poster yang beresiko besar memancing emosi umat Islam ini terang-terangan didukung oleh pemerintah Amerika, yang katanya toleran terhadap semua agama, minimal wali kota New Yorknya. Buktinya, begitu melihat seseorang berusaha menghapus tulisan rasis tersebut, polisipun langsung menangkapnya. Alasannya klasik, kebebasan berekspresi.

Semakin  jelas terlihat bahwa Islamophobia alias takut terhadap Islam tetap masih menguasai Barat. Dan Israel kelihatannya yang paling diuntungkan. Barat mendudukannya sebagai civilzed people alias masyarakat beradab. Sementara Islam dengan Jihadnya semakin dipojokkan. Jihad yang awalnya merupakan perbuatan mulia didudukkan sebagai savage alias perbuatan liar.

Padahal rakyat Palestina dibawah pendudukan Israel jelas-jelas tertindas dan diperlakukan semena-mena. Bahkan air dan listrikpun amat dibatasi. Ketidak adilan dan keberpihakan terhadap ras Yahudi sangat kentara. Tetapi Barat seolah buta dan tidak mau peduli akan hal ini. Meski protes dan penolakan rasis diteriakkan.

Ironisnya, tidak sedikit kaum Muslimin yang termakan isu tersebut. Akibatnya mereka menjadi tidak PD alias Percaya Diri. Bagi mereka, kata Jihad menjadi momok yang sungguh memalukan dan menakutkan. Jihad yang di awal Islam terbagi atas jihad dalam arti perang fisik dan mental sekarang ini hanya dimaknai umat Islam lebih sebagai jihad mental. Jihad dalam arti perang secara fisik, diartikan sebagai perbuatan tak beradab dan melambangkan keterbelakangan. Persis seperti yang dicekokkan Barat.

Padahal jihad dalam arti perang menurut kamus Islam bukanlah perang sembarang perang yang tanpa tujuan dan hanya berdasarkan nafsu  kebinatangan. Perang dalam Islam adalah demi menegakkan keadilan dan melawan kemungkaran.

“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. … “(QS.An-Nahl(16):90).

“ Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu’min itu”.(QS.At-Taubah(9)’:112).

Islam mengajarkan umatnya untuk beramal ibadah. Mendirikan shalat dan  puasa adalah salah satu contoh ibadah yang dimaksudkan-Nya. Sementara berbuat baik seperti menghormati kedua orang–tua, menjaga silaturahim, berinfak, berbuat adil dan saling memaafkan adalah beberapa contoh amal kebaikan yang wajib dilakukan umat Islam. Itulah perbuatan ma’ruf. Sedangkan mengingatkan dan mencegah orang agar tidak berbuat jahat adalah bagian dari mencegah kemungkaran. Itulah ciri orang Mukmin.

“ Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.(QS.Al-Ashr(103):2-3).

Ayat diatas memberitahukan ciri orang yang merugi. Yaitu orang yang tidak beriman, tidak mengerjakan amal saleh dan tidak saling menasehati agar mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran. Artinya kebenaran harus ditegakkan dengan kesabaran yang benar.  Jadi kesabaran itu ada juga yang tidak benar.

Islam adalah agama yang sempurna. Ia memiliki hukum-hukum yang harus ditegakkan. Dan hanya dengan ditegakkan hukum inilah tujuan ber-Islam dapat dipenuhi. Yaitu rahmatan lil alamin atau keamanan dan ketenangan bagi alam semesta. Persis dengan negara yang menegakkan hukum dengan baik, bukan sekedar memiliki berbagai hukum dan perangkatnya, namun hukum tersebut tidak dijalankan secara baik dan sempurna.

Kedisiplinan, contohnya dalam berpuasa Ramadhan dan mendirikan shalat pada waktunya; kebersihan, contohnya dalam berwudhu; menutup aurat, yaitu jilbab bagi perempuan; adalah contoh kecilnya.

Kesabaran memang ciri khas Muslim. Orang-orang yang tidak menyukai dan membenci umat Islam sangat memahami hal ini. Itu sebabnya, musuh-musuh Islam sering berusaha memanfaatkan hal tersebut. Pelecehan dan penghinaan terhadap Rasulullah adalah buktinya.

“ Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami“. (QS.Al-Araf(7):156).

“  (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung” . (QS.Al-Araf(7):157).

” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari”.(QS.Al-Hujurat(49):2).

Ayat-ayat diatas jelas menerangkan bagaimana harusnya kita, umat Islam bersikap terhadap Rasulullah saw. Bahkan meninggikan suarapun atau berbicara dengan nada marah, tidak diizinkan-Nya. Apalagi ketika beliau saw dilecehkan, ketika hukum dan ayat-ayat Al-Quran dipersulit pelaksanaannya. Menolong, membela dan membersihkan nama Rasulullah dari fitnah keji, wajib hukumnya !

Periode Mekah, ketika kedudukan Islam masih lemah, adalah contoh yang sangat tepat dalam menjaga kesabaran. Contoh kesabaran Rasulullah yang dianiaya Musrikin Quraisy bahkan dianggap gila ketika itu memang patut ditiru bila kita tidak memilki kuasa untuk melawan.

Namun pada periode Madinah, karena umat telah cukup kuat, maka hukum harus ditegakkan. Negosiasi dan metode pendekatan yang lunak adalah tahap awal. Pemboikotan situs-situs yang sering digunakan sebagai alat propaganda mereka adalah cara yang paling jitu. Tetapi jika tahapan jalan damai tidak berjalan mulus, perang adalah jalan terakhir yang harus diambil. Inilah jihad terberat dan terbesar umat. Karena taruhannya memang jiwa dan kemewahan hidup, yang menjadi tujuan utama rata-rata manusia.

Artinya, menjauhkan jihad dari kamus umat Islam memang senjata jitu musuh-musuh Islam yang sangat ampuh. Dengan santainya, mereka sekarang ini dapat bebas mengolok-olok Islam dan seluruh perangkatnya, tanpa khawatir dibalas. Demokrasi dan kebebasan berpendapat serta berekspresi adalah perantaranya. Perumpamaannya, seperti mengganggu macan yang terbelenggu, atau macan tidur, atau macan malas dan penakut, atau macan lumpuh. Sementara terorisme adalah alasan yang paling mudah dilemparkan musuh. Islam radikal, itulah julukan yang disematkan mereka yang berusaha melawan kejahatan terselubung musuh.

Saat ini, Perancis, negara sekuler yang  melarang azan berkumandang dan murid sekolah mengenakan jilbab, dihebohkan  oleh sekelompok orang yang membuat kerusakan di lingkungan Yahudi. Seperti biasa, pemerintah langsung menuduh perbuatan yang lazim disebut Antisemitism ini, sebagai perbuatan orang-orang Islam radikal. Segera diputuskan, semua rumah ibadah, sekolah dan pemukiman Yahudi harus dilindungi dan dijaga ketat.

Selanjutnya, polisi menggeledah dan menyerbu sejumlah masjid dan pemukiman Muslim yang dicurigai sebagai sarang teroris.  Hasilnya, seorang meninggal dan 11 ditangkap. Ironisnya, di luar dugaan mereka, ke 12 orang tersebut ternyata Muslim warga negara Perancis asli,bukan orang-orang Arab sebagaimana yang diharapkan. Sungguh betapa kecewanya mereka.

Diluar betul tidaknya perbuatan mereka, menjadi bukti bahwa ajaran Islam ternyata lebih menarik dari pada ajaran Ateis yang saat ini menjadi primadona Barat. Barat dan Yahudinya yang mengaku negara beradab, padahal suka mengolok-olok dan menghina ajaran lain, yang bahkan berani menelanjangi Tuhan dan orang-orang suci mereka sendiri melalui lukisan-lukisan kebanggaan mereka yang dipajang di gereja-gereja dan gedung perkantoran, membuat anak-anak mereka berani melawan ibu-ibu mereka; tampaknya harus mengakui bahwa Islam adalah agama fitrah seluruh manusia, bukan cuma milik orang-orang ‘terbelakang’seperti orang-orang Timur apalagi khusus orang-orang Arab.

“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS.Ar-Ruum(30):30).

“ Tiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, bapaknya lah yang menjadikan dia Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi”.  (HR. Muslim).
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...