WELCOME to "Nyayu MIZA" BLOG !!! ~*~ "Salamun'alaikum Bima Shabartum (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada kalian atas kesabaran kalian~*~

Selasa, 23 Juli 2013

Rasulullah pun kesakitan menjelang sakaratul maut,,,KITA ???



Matahari kian tinggi,
tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”
tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata
Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih
Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum
- peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii,
ummatiii!” – “Umatku, umatku, umatku”
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Bijaksana Menangani Kecemasan Pada Anak

Tahun ajaran baru, sekolah baru, suasana baru, perasaan hati kita juga pasti baru, sudah pasti kita sebagai orang tua disibukkan dengan semua kegiatan anak-anak kita, mulai persiapan dari bangun pagi sampai mereka mengerjakan tugas dan mempersiapkan peralatan sekolah sebelum mereka tidur.Tapi ada satu hal yang kadang-kadang kita lupa menyimaknya yaitu kecemasan yang sebenarnya ada pada masing-masing anak.

KECEMASAN pada anak berhubungan dengan keterampilan sosial. Semakin tidak terampil, si buah hati akan merasa takut berada di lingkungan baru. Bagaimana mengatasinya?
Kejadian itu sebenarnya wajar dialami anak-anak. Sebab, masa awal anak-anak (early childhood) merupakan periode perkembangan yang terentang dari akhir masa bayi hingga usia kira-kira 5 atau 6 tahun.

Pada masa ini, anak mulai belajar untuk mandiri, mengembangkan berbagai keterampilan seperti pengenalan huruf, mematuhi perintah, dan menghabiskan waktu dengan bermain, terutama dengan teman sebayanya. Periode ini disebut juga tahun-tahun prasekolah, karena merupakan masa persiapan bagi anak untuk memasuki sekolah dasar.

Taman kanak-kanak merupakan tempat yang tepat bagi ana-kanak untuk mempersiapkan dirinya sebelum memasuki sekolah dasar.

Taman kanak-kanak merupakan salah satu media yang bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak dalam mengembangkan fungsi intelektual dan potensi lain yang dimilikinya. Selain itu, anak akan mulai belajar untuk dapat menguasai lingkungan sosial yang lebih luas daripada lingkungan keluarga.

Pertama kali anak memasuki lingkungan baru di antaranya taman kanak-kanak, umumnya mereka mengalami ketakutan dan kekhawatiran. Manifestasi dari perasaan takut ini bisa menimbulkan macam-macam gejala gangguan, antara lain berupa, kejang atau sakit pada perut, sering buang air besar, sering kencing, sakit kepala, dan timbulnya tics (gerak-gerak facial pada wajah, misalnya berkedip, bergeleng-geleng, berkenyit atau anak jadi cepat marah) dan ada kalanya anak juga jadi pemurung dan penakut.

Hasil survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pada minggu-minggu pertama anak memasuki taman kanak-kanak atau sekolah dasar, beberapa anak menangis karena harus berpisah dengan orangtuanya, anak tidak ingin ditinggal orangtuanya, anak menjadi pendiam dan pemalu, dan juga anak datang ke sekolah dengan wajah murung. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di Amerika Serikat, di mana banyak ditemui anak-anak yang mengeluh dan menolak untuk pergi ke sekolah.

Penolakan tersebut ditunjukkan dengan munculnya keluhan anak seperti sakit perut setiap Senin pagi, anak terlihat enggan dan harus dipaksa berangkat ke sekolah, anak dengan sengaja melupakan sesuatu supaya terlambat pergi ke sekolah, anak sering berkata benci sekolah atau tidak ingin berangkat sekolah, dan ketika berada di sekolah selalu mengatakan ingin pulang.

"Ketakutan yang menghinggapi anak-anak ketika berada dalam lingkungan baru itu, menandakan bahwa sebenarnya anak belum siap dan kurangnya sosialisasi dari orangtua," kata Psikolog Anak Alumni Universitas Indonesia (UI) Dr Farah Agustin.

Farah menambahkan, sosialisasi yang dapat dilakukan orangtua seharusnya adalah dengan sering bercerita kepada anak bahwa lingkungannya yang baru adalah sebuah tempat yang menyenangkan dan membuat anak jadi lebih pandai.

"Dibutuhkan kesabaran bagi orangtua, karena tidak semua anak bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan barunya," terang dia.

Perilaku anak yang muncul terkait dengan penolakan untuk ke sekolah jika berlangsung dalam waktu yang panjang dan terjadi pada usia pertumbuhan bukanlah suatu hal yang bisa dianggap ringan, tetapi mengarah pada masalah yang lebih serius. Salah satunya adalah perasaan cemas yang dialami saat akan masuk sekolah. Dan berdasarkan data penelitian tahun 2003 di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa gangguan kecemasan adalah salah satu bentuk penyakit jiwa terbanyak yang dialami anak-anak dan 10 persen di antaranya membutuhkan perawatan medis.

Jadi, risiko anak-anak prasekolah di Amerika Serikat untuk terkena gangguan kecemasan bisa naik di atas 10 persen.

Kecemasan ini sendiri dapat berpengaruh negatif pada diri anak dalam jangka panjang, di antaranya HILANGNYA KEPERCAYAAN DIRI,SULIT UNTUK BERSOSIALISASI,PERASAAN TIDAK BERDAYA,ANAK MENJADI PEMURUNG,MUNCUL PERASAAN KHAWATIR BERLEBIHAN.

Kecemasan masuk sekolah secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari kecemasan umum akibat rasa takut berpisah dari ibu atau pengganti ibu, dan ketidakmampuan berdiri sendiri. Sedangkan menurut Kendall, Howard, dan Epps (dalam Goldstein, 1995), kecemasan yang dialami anak- anak dapat berpengaruh pada peran anak di rumah, di sekolah, ataupun dengan teman sebayanya.

Untuk mengatasi dan menghindari rasa cemas ini, anak-anak menggunakan berbagai macam teknik atau cara, di antaranya dengan memilih tetap tinggal di rumah daripada ke sekolah yang didasarkan pada alasan-alasan yang negatif. Kecemasan yang selalu melekat pada pikiran anak-anak biasanya disebabkan adanya gangguan-gangguan yang datang dari sekolah. Anak mencoba untuk menghindari gangguan tersebut dengan menolak ke sekolah.

Meskipun demikian, penolakan untuk ke sekolah tetap merupakan perilaku yang negatif pada anak-anak. Sebab, salah satu penyebab anak-anak mengalami kecemasan masuk sekolah adalah adanya sesuatu yang mengganggu mereka, antara lain adanya permasalahan pada guru atau dengan teman, ketidakmampuan belajar, perubahan di rumah, tidak ingin ditinggalkan orangtua, perasaan malu, merasa gugup di sekolah, kelas atau situasi sekolah yang baru, tugas-tugas sekolah yang terlalu mudah dan membosankan, tugastugas sekolah yang terlalu sulit dan membuat frustrasi.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock (1993) yang mengatakan bahwa rasa cemas akan cenderung meningkat bila tiba saatnya ke sekolah dan beberapa yang disebabkan aspek situasi di sekolah. "Cara mengatasinya adalah orangtua harus mengetahui apa yang menjadi permasalahan anak-anak mereka. Kalau perlu, lakukan pendekatan kepada guru dan teman-temannya. Selain itu, bertanyalah tentang bagaimana tingkah laku anak ketika berada di sekolah.

Dan yang paling penting untuk kita selalu ingat adalah Rosululloh SAW bersabda : "Tidaklah orangtua memberikan kepada anaknya pemberian yang lebih utama selain dari pendidikan yang baik " (HR. Tirmidzi & Thabrani)

Firman Allah dalam QS. At tahriim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6)


Dampak Facebook Pada Sisi Biologis Seseorang

Dampak Facebook saat ini situs-situs pertemanan di dunia maya semakin menjamur dan sudah seperti gaya hidup tersendiri masyarakat modern. Namun ternyata hubungan sosial yang terbentuk melalui situs-situs pertemanan seperti Facebook atau Friendster perlu untuk diwaspadai, hal ini dikarenakan hasil riset pakar dari Inggris mempublikasikan sebuah hasil yang cukup mencengangkan. Situs-situs pertemanan tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika sampai mencandu.

Penelitian yang dipublikasikan di Biologist, jurnal terbitan The Institute of Biology, Inggris, paparan dari Dr Aric Sigman memberikan gambaran bahwa kebiasaan bergaul via situs pertemanan tersebut berpotensi mengurangi kegiatan sosialisasi antar manusia di kehidupan nyata. Hal inilah yang kemudian akan berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Beberapa diantaranya adalah mengubah alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut akan meningkatkan potensi resiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung dan dementia (kelainan jiwa).

Sigman yang sudah lama memperhatikan gejala sosial seperti ini sejak tahun 1987 menilai bahwa interaksi antar manusia secara face to face kian menurun. Hal ini lebih disebabkan oleh berkembangnya teknologi, seperti email dan SMS yang lebih disukai sebagai alat interaksi pengganti diri. Terlebih kini sudah ada situs pertemanan yang semakin menjamur yang semakin membelenggu manusia dalam kesenangan pribadi yang individual. Menurut Sigman situs-situs pertemanan tersebut bukannya menjadi alat untuk mempertinggi sebuah hubungan, namun malah menggantikan hubungan sosial yang telah ada.

Dari beberapa dampak buruk yang telah disebutkan tersebut, yang paling berbahaya adalah perubahan kondisi mental, pada kasus nyata adalah beberapa waktu yang lalu bagaimana situs pertemanan Facebook mampu membuat Edward Richardson, pria asal London, membunuh istrinya hanya gara-gara hal sepele, yakni mengetahui bahwa mantan istrinya mengganti status ”single” pada Facebooknya. Kejadian ini merupakan bentuk bagaimana bahasa virtual ternyata sudah mampu mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.

Hal yang paling utama menurut Sigman adalah penggunaan media elektronik untuk berkomunikasi dengan sesama justru malah mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri. Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami bahasa tubuh lawan bicara. ”Ini mungkin mekanisme evolusioner yang menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu lebih bermanfaat,” ungkapnya. Sigman menandaskan, ”Pasti ada perbedaan antara kehadiran nyata dan penampakan virtual”.

Apa memang begini adanya ???





13 Alasan Account Facebook Diblokir atau Dihapus

Entry ini akan membahas 13 alasan utama kenapa Facebook seorang user bisa diblokir, di-disable, atau dihapus. Sebenarnya istilah dihapus untuk profile di Facebook tidak sepenuhnya benar, karena Terms of Use Facebook mengatakan profile tidak akan dihapus, melainkan hanya diblokir status keaktifannya. Khusus bagi yang sudah pernah diblokir, dan bingung kenapa bisa sampai diblokir, mungkin disini bisa memberi sedikit pencerahan dan tentunya jangan sampai diulangi lagi. Oke, kita langsung aja deh ke list alasan kenapa kamu bisa diblokir oleh pihak Facebook.

1. Anda sering menganti Nama User Facebook. Melalui menu settings, Anda memiliki kekuasaan untuk mengubah-ubah nama anda, tentu bukan untuk sembarangan mengubah nama. Facebook akan mengecek setiap perubahan nama sehingga tidak aneh bila nama yang Anda gunakan belum berubah setelah beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah anda mensubmit nama baru anda hanya karena nama anda terlihat mencurigakan. Bahkan bila ketahuan bahwa ada user yang menggunakan nama palsu, maka account tersebut bisa diblokir. Perlu diperhatikan bahwa nama samaran atau nickname juga termasuk yang dilarang di sini (tentu saja kalau sampai ketahuan), jadi usahakan menggunakan nama yang tertera di KTP atau akta kelahiran anda.

2. Terlalu banyak join ke group. Kalau anda join ke group, apakah kamu benar-benar mengikutinya? Atau sekedar untuk beriklan atau spamming dan mencari teman baru aja? Hati-hati kalau anda sudah join ke 200 group atau lebih.

3. Anda terlalu banyak mengirim message pada sebuah wall atau sebuah group. Facebook akan menganggap tindakan anda sebagai spamming. Atau bahkan dianggap terlalu fanatik terhadap suatu hal (evangelisme), misalnya saja masalah SARA. Kalau mau ngomongin sampai banyak hal ke satu orang, lebih baik lewat message aja, atau lewat fitur chat yang disediakan.

4. Anda terlalu banyak mengirim message ke banyak wall atau ke banyak group. Ini yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berjualan suatu produk. Singkat kata bisa dikategorikan juga sebagai spamming. Kalau mau promosi produk, sebisa mungkin jangan berlebihan sampai group-group yang tidak kita ikutin juga jadi korban “marketing plan” anda.

5. Anda berteman dengan terlalu banyak orang. Siapa bilang banyak teman itu selalu hal yang bagus? Bagi sebagian orang, banyak teman berarti populer, dan bahkan banyak yang senang kalau diajak kenalan. Di Facebook, kebanyakan teman justru akan terlihat mencurigakan, bukan cuma bagi tim Facebook-nya, tapi juga dari orang-orang yang anda add sebagai teman. Sebagai catatan bahwa 5000 adalah jumlah maksimum teman yang bisa anda punya di Facebook, dan juga makin mendekati angka ini berarti makin mencurigakan. Satu hal lagi yang penting, jangan nge-add teman hanya karena aplikasi saja!

6. Nama sekolah dan organisasi yang anda ikuti mencurigakan / tidak benar. Jangan asal nulis bahwa anda lulusan ITB atau Harvard kalau anda baru sekolah sampai SMA sekarang ini. Hal ini termasuk juga di network.

7. Anda poke terlalu banyak orang. Salah satu fitur di Facebook adalah poke yang berfungsi untuk menarik perhatian dengan notification khusus (tanpa harus mengirim message). Hampir semua orang, baik yang merupakan teman atau ngga bisa kita poke. Tapi jangan sampai kita poke ke terlalu banyak orang, apalagi kalau ngga dikenal cuma karena iseng-iseng doank karena bisa-bisa account anda diblokir.

8. Mengiklankan aplikasi di wall orang. Oke,anda membuat aplikasi atau kuis, terus anda nulis di wall orang lain dengan tujuan promosi aplikasi anda. Bukannya mendapat pengunjung yang ramai, malahan aplikasi anda dihapus dan account anda diblokir karena ini. Iklan dan spam batasnya sangat tipis di sini. Biarlah aplikasi anda berkembang jumlah penggunanya karena pengguna itu sendiri walau harus berjalan dengan lambat.

9. Membuat pesan yang sama persis dan dikirim ke banyak orang. Siapa sih yang ngga suka metode copy paste? Selain praktis dan efektif, juga ngga perlu repot-repot lagi membuat rangkaian kata baru. Tapi ini juga merupakan ciri-ciri spam yang tentu aja ngga diperbolehkan di Facebook (sebagai info, spammer yang sudah profesional menggunakan message yang berbeda-beda untuk tiap spamnya).

10. Anda adalah seekor kucing, perpustakaan atau bangunan. “Being a real person is not enough, you must be a homo sapien.” Sebuah kutipan yang keren dan harus diingat. Yap, menjadi suatu hal yang benar-benar ada aja ngga cukup untuk bergabung di Facebook, tapi anda juga harus menjadi seorang manusia yang utuh. Jadi jangan sekali-sekali membuat account profile untuk peliharaan anda, usaha yang anda rintis atau segala hal yang ngga berbentuk manusia. Kalau mau, silahkan buat Page account saja karena itu memang tempat untuk segala macam hal selain profile pribadi.

11. Anda berada di bawah umur 18 tahun. Ok, sekarang mungkin terlihat ngga relevan lagi karena Facebook sendiri sudah memperbolehkan tahun kelahiran 2009 digunakan! Tapi jangan menganggap sepele aturan ini karena dalam Terms of Use di bagian Eligibility masih tertulis aturan bahwa Anda harus berumur 13 tahun ke atas dan berumur kurang dari 18 tahun tetapi berada di bangku SMA (high school) atau kuliah. Batasan ini bisa diacuhkan bila anda sudah berumur 18 tahun lebih. Jadi jangan menganggap remeh aturan ini dan juga jangan memalsukan umur anda.

12. Anda menulis konten yang bersifat offensif. Anda mungkin memiliki pendapat berbeda dengan orang lain atau mungkin ngga suka dengan orang lain. Tapi jangan sekali-sekali mengungkapkan itu melalui ruang publik secara kasar karena anda bisa langsung diblokir. Dan jangan pula memuat foto-foto syur di sana. Rasanya ini aturan umum yang ada kalau mau bergaul secara online alias netiquette.

13. Mengoleksi informasi dari dan dengan menggunakan Facebook melalui script. Jangan pernah sekali-sekali menggunakan script untuk mengoleksi data penggunanya. Facebook ngga memberi toleransi sedikit pun bagi penggunaan script semacam ini. Dan gawatnya, anda akan sulit mempertahankan profile anda kalau sampai ini terjadi karena Facebook merekam aktivitas dan IP anda, dan itulah yang akan mereka gunakan sebagai alasan untuk tetap memblokir anda.

Dan tentu saja bukan hanya 13 alasan di atas yang bisa membuat anda diblokir. Penggunaan Facebook yang tidak sesuai aturan yang berlaku juga bisa membuat anda diblokir dari Facebook. Bahkan hal sepele seperti menggunakan fitur dengan tidak seharusnya juga bisa membuat anda diblokir dari Facebook. Bagi anda yang udah terbiasa menggunakan Friendster, sebisa mungkin hindari kebiasaan lama anda karena Facebook lebih tegas dan ngga segan-segan memblokir anda kalau ada laporan dari orang lain mengenai penyalahgunaan yang anda lakukan.

Jangan juga merasa bangga kalau anda melakukan hal-hal di atas atau melanggar aturan lainnya tetapi masih belum diblokir, karena Facebook juga dikelola oleh manusia dengan bantuan automasi dari mesin sehingga bisa saja tindakan anda belum terdeteksi. Tapi kalau sampai ada orang yang melaporkan kegiatan anda di Facebook, mungkin anda akan berpikir 2 kali untuk membanggakan diri anda. Ini bukan nakut-nakutin, tapi cuma sedikit saran aja. Mau diikuti syukur, ngga mau diikuti juga silahkan soalnya resiko tanggung sendiri.

Kalau anda menemukan Facebook anda diblokir, coba untuk mengirimkan email ke : disabled@facebook.com atau appeals@facebook.com atau info@facebook.com.

Facebook hanya akan memblokir account anda, bukan menghapusnya karena Facebook memang memiliki aturan seperti itu yang tertuang di Terms of Use nya. Jadi jangan takut anda kehilangan data anda seluruhnya kalau anda mendapati Facebook anda diblokir.

Akhir kata, gunakan Facebook dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai melakukan
hal-hal yang bisa membuat anda diblokir. Semoga bermanfaat.

PERILAKU ANAK YANG HARUS DIPERBAIKI



Kebiasaan-kebiasaan di bawah ini terlihat sepele. Tetapi jika perilaku si kecil yang tak terpuji berikut ini dibiarkan, bisa berkembang menjadi kebiasaan buruk, yang malah membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga. Apa saja gerangan kebiasaan tak baik ini, dan mengapa harus segera diperbaiki?

1. MEMOTONG PEMBICARAAN
Mengapa Harus Dicegah: Kemungkinan anak sedang dalam keadaan sangat gembira, sehingga amat tak sabar untuk segera menceritakannya pada Anda. Jadilah ketika Anda sedang terlibat dalam sebuah pembicaraan dengan orang lain, si kecil menyela, memotong pembicaraan dengan hebohnya. “Mama, tadi di sekolah aku dapat stiker dari Bu Guru, soalnya aku pandai.”

Jika perilakunya ini dibiarkan, dengan kata lain Anda dengan senang hati menjawab atau menanggapinya, berarti Anda tidak mengajarkan bagaimana seharusnya menghargai, memperhatikan kepentingan orang lain, dan hanya memikirkan diri sendiri. Nah, kalau hal ini dibiarkan saja, akhirnya anak akan berpikir, dia berhak mengambil perhatian orang lain kapan saja dia mau dan tak perlu bertoleransi pada kepentingan/kesibukan orang lain. Anak juga akan mudah merasa frustrasi jika suatu ketika tidak diikuti kemauanya.

Cara Mencegah: Pada suatu kesempatan, jika Anda sedang menelepon atau berbincang dengan teman dan si kecil menyela, katakan padanya, dia harus menunggu dan jangan memotong pembicaraan yang sedang Anda lakukan. Carikan kesibukan untuknya atau biarkan dia bermain dengan suatu mainan yang membuat konsentrasinya terpusat ke situ.
Seandainya dia memaksa bicara, dudukkan di kursi dan katakan dengan lembut, “Tunggu di sini sampai Mama selesai bicara, ya.” Begitu pembicaraan selesai, jelaskan pada anak, dia tidak akan mendapat yang diinginkan jika Anda sedang terlibat pembicaraan dengan orang lain. Jadi, jangan memotong pembicaran ketika Anda sedang berbicara.

2. BERTINGKAH KASAR
Mengapa harus Dicegah: Anda memang harus mencermati ketika si kecil memukul teman bermainnya, tapi tidak harus berlaku lebih agresif seperti mendorong atau menariknya. Sebab, jika Anda membiarkannya berperilaku kasar, bisa menjadi kebiasaan di samping seakan-akan Anda mengizinkan si kecil menyakiti orang lain.

Cara Mencegah: Langsung hadapi setiap perilaku agresif yang dilakukan anak secepatnya. Ajak atau panggil anak, kemudian katakan kepadanya sambil memberinya pengertian bahwa hal itu menyakitkan temannya. Katakan pula, bagaimana rasanya jika sebaliknya temanlah yang menyakiti/memukul dia.

Esoknya atau di lain waktu, pada waktu dia akan mulai bermain lagi, ingatkan bahwa ia tidak diperbolehkan bertindak kasar atau menyakiti orang lain. Cobalah untuk menolongnya dengan mengingatkannya agar tidak mengulangi perbuatan buruknya dan jika dia melakukan kekerasan lagi, stop bermain!

3. PURA-PURA TAK MENDENGAR
Mengapa Harus Dicegah: Ulangi ucapan Anda sampai dua, tiga, bahkan empat kali agar dia mendengar dan mengerjakan apa yang Anda inginkan. Misalnya, membawa barang ke kamarnya atau membereskan mainan. Katakan padanya, tidak baik untuk pura-pura tak mendengar atau mengacuhkan apa yang Anda katakan dan tidak melaksanakan atau tidak melakukan apa yang harus dikerjakannya.

Anda harus terus mengingatkannya lagi dan lagi sampai ia melakukannya. Koreksi merupakan kekuatan di dalam pembentukan sifat dan jika Anda terus melakukan agar ia berperilaku baik, akhirnya anak akan menjadi biasa dengan segala sesuatu yang baik. Sebaliknya, jika dibiarkan, anak akan melawan, tak mau tahu aturan, dan lepas kontrol.

Cara Mencegah:Daripada berbicara sambil berteriak-teriak dari dalam kamar, sebaiknya datangi anak dan katakan padanya apa yang harus dilakukannya. Tatap mukanya, pandang matanya, saat berbicara padanya, dan tunggu sampai dia menjawab, “Ya.” Belai pundaknya, sebut namanya dengan lembut, matikan TV. Hal ini akan membuat perhatiannya penuh diberikan pada Anda.

Jika ia tetap tak peduli, tidak bergerak, beri hukuman padanya semisal tak boleh menonton film kartun favoritnya selama seminggu, tak boleh main sepeda, dan lainnya. Hal ini harus diterapkan pada anak agar kebiasaan buruknya itu tak terbawa hingga ia dewasa kelak.

4. TANPA ATURAN
Mengapa Harus Dicegah: Pastinya menyenangkan jika anak dapat membeli sendiri snack atau DVD kesukaannya. Tapi cobalah tetap mengontrol kegiatannya supaya tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dalam keluarga. Mungkin terdengar hebat jika anak usia 2 tahun sudah bisa dan terbiasa mengambil makanan dari lemari sendiri tanpa meminta izin pada Anda. Tapi tunggu sampai dia berumur 8 tahun, saat ia pergi ke rumah teman tetangga, mengambil semaunya tanpa meminta. Nah, memalukan, bukan?
Cara Mencegah: Buat aturan-aturan di rumah dan bicarakan hal ini sesering mungkin dengan anak-anak. Misalnya, jika ia menginginkan cokelat, anak harus minta izin terlebih dahulu dan itu adalah peraturan yang berlaku di rumah Anda. Atau jika anak langsung menyalakan TV tanpa izin Anda, minta agar ia mematikannya dan setelah itu terangkan sambil mengajarkan padanya bahwa dia harus minta izin Anda terlebih dahulu jika ingin menonton TV.

Membuat dan menjalankan aturan akan menolong anak berdisplin, menghargai orang lain, dan tak cuma memikirkan kesenangan diri sendiri.

5. ATURAN MINIM
Mengapa Harus Dicegah: Mungkin tidak pernah terpikir oleh Anda ketika anak masih kecil ia berteriak-teriak atau membiarkan ingus keluar dari hidung tanpa mengajarinya untuk menyekanya. Akhirnya, perilaku itu terbawa hingga ia besar dan sudah sulit diperbaiki.

Pada umumnya, perilaku yang tidak baik sering dimulai ketika anak berada dalam usia balita. Beberapa orang tua berpendapat, “Toh, nanti juga hilang sendiri,” Padahal, jika Anda tidak mengajarkannya sejak dini, bisa menjadi masalah besar di masa datang.

Cara Mencegah: Biasakan anak mengerti dan menaati perilaku serta tata terib dengan baik. Katakan sejak sedini mungkin, ada aturan untuk berbuat yang lebih baik di depan umum. Seperti misalnya jika anak pilek, beri dia tisu dan ajarkan cara membersihkan hidungnya jika ingus keluar, lalu buang tisu di tempat sampah. Jika ia mememerlukan sesuatu, biasakan untuk mendekat dan berkata dengan sopan, bukan berteraik-teriak memanggil-manggil.

Jika anak tetap melakukan apa yang telah diajarkan, Anda dapat menolak keinginannya dengan cara pergi sambil mengatakan bahwa Anda tidak mau menolongnya jika dia tetap berlaku yang tidak semestinya. “Kalau kamu ngomongnya sopan, Mama akan mendengarkannya.” Lakukan terus dengan konsisten.

6. MEMBESAR-BESARKAN KENYATAAN ALIAS BOHONG
Mengapa Harus Dicegah: Jangan menganggap seolah-olah bukan suatu hal yang penting jika anak Anda mengatakan dia telah merapikan tempat tidurnya dengan susah payah padahal hal itu sama sekali tak benar. Atau dia bercerita kepada temannya bahwa liburan kemarin dia pergi ke Disney World padahal sebetulnya dia belum pernah ke sana. Bahkan naik pesawat terbang pun, belum pernah.

Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk membicarakannya dengan anak dan jangan pernah dibiarkan! Soalnya, berbohong dapat menjadi suatu hal yang otomatis. Kalau anak belajar dan merasa bahwa dengan membual merupakan cara yang mudah agar dia dipandang lebih hebat oleh temannya atau mencegah terjadinya masalah yang lebih besar yang telah diperbuatnya, segera perbaiki tingkah laku anak!

Cara Mencegah: Jika Anda mendapati anak berbohong, ajak dia duduk bersama dan langsung bicarakan mengenai masalahnya. Misalnya, Anda mengatakan, “Memang sangat menyenangkan, ya, kalau kita bisa pergi ke Disney World. Mudah-mudahan suatu hari kita bisa pergi ke sana. Tapi kamu enggak boleh berbohong bilang pada temanmu sudah pergi ke sana. Sebab, kalau kamu suka berbohong, nanti jika kamu benar-benar melakukan sesuatu yang benar, tidak akan ada lagi yang percaya karena tahu kamu sudah berbohong. Nah, akhirnya kamu enggak punya teman. Enggak enak, kan?”

Atau jika anak berkata sudah menggosok giginya, periksa giginya. Jika ternyata belum, suruh dia segera menggosok gigi dengan bersih. Kontrol terus hal-hal seperti ini dan berikan mereka pengertian. Jangan pernah bosan melakukannya! Anda ingin si kecil berperilaku baik di saat ia besar nanti, kan???

Senin, 22 Juli 2013

Memahami Jiwa Manusia Ditulis (Ustads Hamdan Maghribi, Lc)

Manusia, dalam paradigma Barat postmodernisme; bagi Karl Marx disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi Sigmund Freud oleh libido seksnya. Ketika berhijrah di abad ke 7 M, Nabi Muhammad saw. telah menyinggung temuan Marx dan Freud ini. Orang berhijrah itu disetir oleh tiga orientasi : seks, materi dan idealisme atau keimanan (lillah wa rasulihi). Artinya, manusia itu bisa jadi seharga dorongan perutnya, atau dorongan seksualnya dan dapat menjadi sangat idealis, meninggalkan kedua dorongan jiwa hewani dan nabati itu.
Jadi semua perilaku manusia hakekatnya disetir oleh jiwa atau nafs-nya. Tapi jiwa mempunyai banyak anggota, yang oleh al-Ghazzali disebut tentara hati (junud al-qalbi). Anggota jiwa dalam al-Qur’an diantaranya adalah qalb (hati), ruh (roh), aql (akal) dan iradah (kehendak) dsb. Al-Qur’an menyebut kata nafs sebanyak 43 kali, 17 kali kata qalb-qulub, 24 kali kata ta’aqilun (berakal), dan 6 kali kata ruh-arwah. Itulah, modal manusia untuk hidup di dunia, yaitu sinergi semua, buka independensi masing-masing anggotanya.
Nabi menjelaskan peran qalb (hati) dalam hidup manusia. Menurutnya, aspek penentu hakekat manusia adalah segumpal darah (mudghah), yang disebut qalb (hati).  Gumpalan itulah yang menjadi penentu kesalehan dan kejahatan jasad manusia (HR. Sahih Bukhari). Karena begitu menentukannya fungsi hati itulah Allah hanya melihat hati manusia dan tidak melihat penampilan dan hartanya. (HR. Ahmad ibn Hanbal).  Sejatinya, hati adalah wajah lain dari nafs (jiwa), maka dari itu hati atau jiwa manusia itu bertingkat-tingkat. Para ulama menemukan tujuh tingkatan jiwa dari dalam al-Qur’an:

Pertama, nafs al-ammarah bi al-su’, atau nafsu pendorong kejahatan. Ini adalah tingkat nafs paling rendah yang melahirkan sifat-sifat seperti takabbur, kerakusan, kecemburuan, nafsu syahwat, ghibah, bakhil dsb. Nafsu ini harus diperangi.
Kedua, nafs al-lawwamah. Ini adalah jiwa yang memiliki tingkat kesadaran awal melawan nafs yang pertama. Dengan adanya bisikan dari hatinya, jiwa menyadari kelemahannya dan kembali kepada kemurniannya. Jika ini berhasil maka ia akan dapat meningkatkan diri kepada tingkat diatasnya.

Tingkat ketiga adalah Nafs al-Mulhamah atau jiwa yang terilhami. Ini adalah tingkat jiwa yang memiliki tindakan dan kehendak yang tinggi. Jiwa ini lebih selektif dalam menyerap prinsip-prinsip. Ketika jiwa ini merasa terpuruk kedalam kenistiaan, segera akan terilhami untuk mensucikan amal dan niatnya.
Keempat, Nafs al-mutma’innah atau jiwa yang tenang. Jiwa ini telah mantap imannya dan tidak mendorong perilaku buruk. Jiwa yang tenang yang telah menomor duakan nikmat materi.
Kelima, Nafs al-Radhiyah atau jiwa yang ridha. Pada tingkatan ini jiwa telah ikhlas menerima keadaan dirinya. Rasa hajatnya kepada Allah begitu besar. Jiwa inilah yang diibaratkan dalam doa: Ilahi anta maqsudi wa ridhaka matlubi (Tuhanku engkau tujuanku dan ridhaMu adalah kebutuhanku).
Keenam, Nafs al-Mardhiyyah, adalah jiwa yang berbahagia. Tidak ada lagi keluhan, kemarahan, kekesalan. Perilakunya tenang, dorongan perut dan syhawatnya tidak lagi bergejolak dominan.
Ketujuh, Nafs al-Safiyah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkat ini seseorang dapat disifati sebagai Insan Kamil atau manusia sempurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan mendapat petunjukNya. Jiwanya sejalan dengan kehendakNya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang.

Begitulah jiwa manusia. Ada pergulatan antara jiwa hewani yang jahat dengan jiwa yang tenang. Ada peningkatan pada jiwa-jiwanya yang tenang itu. Sahabat Rasulullah saw. Sufyan al-Thawri pernah mengatakan bahwa beliau tidak pernah menghadapi sesuatu yang lebih kuat dari nafsunya; terkadang nafsu itu memusuhinya dan terkadang membantunya. Ibn Taymiyyah menggambarkan pergulatan itu bersumber dari dua bisikan: bisikan syetan (lammat a-syaitan) dan bisikan malaikat (lammat al-malak).

Perang melawan nafsu jahat banyak caranya. Sahabat Nabi Yahya ibn Mu’adh al-Razi memberikan tipsnya. Ada empat pedang untuk memerangi nafsu jahat: makanlah sedikit, tidurlah sedikit, bicaralah sedikit dan sabarlah ketika orang melukaimu… maka nafs atau ego itu akan menuruti jalan ketaatan, seperti penunggang kuda dalam medan perang. Memerangi nafsu jahat ini menurut Nabi adalah jihad. Sabdanya “Pejuang adalah orang yang memperjuangkan nafs-nya dalam mentaati Allah”  (al-Mujahidu man jahada nafsahu fi ta’at Allah ‘azza wa jalla). (HR.Tirmidhi, Ibn Majah, Ibn Hibban, Tabrani, Hakim dsb).

Kejahatan diri dalam al-Qur’an juga dianggap penyakit
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (10)
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS 2:10).
Sementara Nabi mengajarkan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Para ulama pun lantas berfikir kreatif. Ayat-ayat dan ajaran-ajaran Nabi pun dirangkai diperkaya sehingga membentuk struktur pra-konsep. Dari situ menjadi struktur konsep dan akhirnya menjadi disiplin ilmu.

Ilmu tentang jiwa atau nafs itu pun lahir dan disebut Ilm-al Nafs, atau Ilm-al Nafsiyat (Ilmu tentang Jiwa). Ketika Ilmu al-Nafs berkaitan dengan ilmu kedokteran (tibb), maka lahirlah istilah al-tibb al-ruhani (kesehatan jiwa) atau tibb al-qalb (kesehatan mental). Tidak heran jika penyakit gangguan jiwa diobati melalui metode kedokteran yang dikenal dengan  istilah al-Ilaj al-nafs (psychoteraphy).
Dalam Ilmu al-Nafs ditemukan bahwa raga dan jiwa berkaitan erat, demikian pula penyakitnya. Psikolog Muslim asal Persia Abu Zayd Ahmed ibn Sahl al-Balkhi pada abad ke 10 (850-934), menemukan teori bahwa penyakit raga berkaitan dengan penyakit jiwa. Alasannya, manusia tersusun dari jiwa dan raga. Manusia tidak dapat sehat tanpa memiliki keserasian jiwa dan raga. Jika badan sakit, jiwa tidak mampu berfikir dan memahami, dan akan gagal menikmati kehidupan. Sebaliknya, jika nafs atau jiwa itu sakit maka badannya tidak dapat merasakan kesenangan hidup. Sakit jiwa lama kelamaan dapat menjadi sakit fisik. Itulah sebabnya ia kecewa pada dokter yang hanya fokus pada sakit badan dan meremehkan sakit mental. Maka dalam bukunya Masalih al-Abdan wa al-Anfus, ia mengenalkan istilah al-Tibb al-Ruhani (kedokteran ruhani).
Jadi, hakekatnya manusia yang dikuasai oleh dorongan nafsu hewani dan nabati saja, boleh jadi sedang sakit. Manusia sehat adalah manusia yang nafsunya dikuasai oleh akalnya, Hatinya (qalb) untuk taat pada Tuhannya. Itulah insan kamil yang memiliki jiwa yang tenang, yang kembali pada Tuhan dan masuk surganya dengan ridho dan diridhoi. Yang senantiasa menyelaraskan antara fikir dan dzikir, antara akal dan wahy. Itulah manusia yang selama hidupnya menjadi sinar cahaya (misykat) bagi umat manusia.

Minggu, 21 Juli 2013

Islam Itu,,,

SubhanAllah,,,

Islam itu bukan hanya sampul tetapi juga isi, dua hal yg dapat dibedakan tetapi tdk dapat dipisahkan, 
bukan hanya iman tetapi juga amal (QS 103:1-3),,,

bukan hanya ibadah ritual tetapi juga ibadah sosial, kedermawanan & kasih sayang, 
kalau tdk dianggap dusta ibadah ritualnya (QS 107:1-3),

bukah hanya taat pd Allah tetapi juga pd Rasulullah (QS 4:80), 
bukan hanya mengabdi pd Allah tetapi juga bhakti pd orang tua (QS 17:23-24), 
bukan hanya berzikir tetapi juga berjihad (QS 8:45), bahkan kesufian dlm Islam itu adalah jihad fii sabiilillah, 
bukan hanya berjilbab tetapi juga berakhlak mulia (QS 4:34), 
bukan hanya sibuk urusan dunia tetapi juga lebih sibuk urusan akhiratnya (QS 28:77), 

bahkan prestasi dunianya untuk kebahagiaan akhiratnya, bukan hanya berda'wah tetapi lebih dulu mengamalkannya dg istiqomah, kalau tdk ia benar benar dlm kemurkaan Allah (QS 61:3), bukan hanya asyik taat sendiri tetapi juga wajib mengajak keluarga untuk bertaqwa (QS 66:6). 

Islam mengajarkan "Kaaffah" apa yg ada di hati, itu yg dipikirkan, apa yg dipikirkan itu yg diucapkan, 
apa yg diucapkan itu yg diamalkan, seperti huruf alif, lurus tegak, tdk ada intriki-intrik, tdk ada retorika, 
tdk ada sandiwara, tidak ada yg dibuat-buat, tidak ada pilah pilih sebagian diamalkan sebagian ditolak, semuanya diimani, tanpa ragu2 & diamalkan (QS 2:1-5), semuanya benar-benar IKHLAS ISTIQOMAH DEMI KERIDHOAN ALLAH & KEMULIAAN ISLAM. "Ya Allah betapa sangat inginnya saya mengajak diri ini & kalian 
untuk mengamalkannya,,, insya Allah, Aamiin !!!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...