WELCOME to "Nyayu MIZA" BLOG !!! ~*~ "Salamun'alaikum Bima Shabartum (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada kalian atas kesabaran kalian~*~

Kamis, 11 April 2013

Pembagian CINTA kepada WANITA




Ibnul Qoyyim menjelaskan bahwa cinta terhadap wanita ada tiga jenis:

@ Yang pertama, Cinta sebagai amalan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) dan ketaatan.

Cinta ini seperti cinta seorang pria kepada istri dan budak wanitanya (jariyah). Ini adalah cinta yang bermanfaat, karena lebih kuat mengajak kepada tujuan disyariatkannya nikah oleh Allah, lebih menahan pandangan dan hati dari melihat-lihat kepada yang bukan istrinya. Oleh sebab itu pemilik cinta ini dipuji di sisi Allah dan manusia.


@ Yang kedua. Adalah cinta yang menjadi kemurkaan Allah dan jauh dari rahmat-Nya.

Inilah cinta yang lebih berbahaya bagi seorang manusia terhadap dunia dan agamanya, yaitu cinta kepada murdan (laki-laki berparas wanita, baik masih anak-anak atau remaja putra yang belum tumbuh janggut dan kumisnya).

Tidaklah diuji dengan keadaan ini kecuali orang-orang yang memang jatuh derajatnya disisi Allah.

Orang seperti ini diusir dari pintu-Nya, bahkan hatinya dijauhkan dari-Nya. Ini adalah tabir paling tebal antara seseorang dan Allah. Sebagaiman kata sebagian salaf (pendahuluan yang shaleh), "Apabila seorang hamba sudah jatuh nilainya dalam pandangan Allah, niscaya Allah menimpakan bala kepadanya berupa perasaan cinta terhadap murdan."

Cinta seperti inilah yang membawa umat nabi Luth kepada apa yang mereka rasakan.

Tidaklah mereka mengalaminya kecuali dari arah 'isyq ini.
Allah berfirman:

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ

"Demi umurmu (Muhammad) Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)"[al-Hijr: 72]

Kata 'isyq sendiri artinya ifrath fil mahabbah (berlebihan dalam mencintai), yakni berkuasanya ma'syuq (yang dicintai) atas hati 'asyiq (yang mencintai) hingga ma'syuq tidak pernah hilang sekejap pun dalam khayal dan pikirannya. Awalnya mudah dan manis. Di tengah, dia adalah kegelisahan dan kesibukan hati (memikirkan si dia) dan racun.

Adapun akhir dari 'isyq ini adalah celaan dan pembunuhan apabila pelakunya tidak mendapatkan pertolongan atau perhatian dari Allah. Obat penyakit ini adalah istighatsah kepada Yang membolak-balikkan hati, jujur mencari perlindungan kepada-Nya, menyibukkan diri dengan zikir kepada-Nya, mengganti cinta itu dengan cinta kepada-Nya, dan dekat kepada-Nya, memikirkan kesengsaraan yang ditimbulkan oleh rasa 'isyq ini, kelezatan yang hilang karenanya, sehingga mengakibatkan kehilangan cinta yang lebih besar, mendapat sebesar-besar sesuatu yang tidak disukai.

Jika jiwa seseorang melangkah kepada perasaan tersebut, bahkan mengutamakannya hendaklah dia bertakbir  untuk jiwanya empat kali sebagaimana takbir shalat jenazah, karena hatinya telah mulai mati, atau telah mati. Hendaknya dia mengetahui bahwa petaka sedang mengepungnya.

@ Yang ketiga, adalah cinta yang mubah, yang tidak dapat dikuasai.

Hal ini seperti cinta seseorang yang diberitakan kepadanya sosok wanita yang cantik atau dia melihatnya secara tidak sengaja, lalu hatinya terpikat dan menumbuhkan cinta.

Rasa cinta itu tidak pula melahirkan satu kemaksiatan pun. Cinta seperti ini tidak mungkin dikuasai, tidak pula ada hukumnya.

Tetapi, yang berguna dalam menghadapinya adalah menepisnya dan menyibukkan diri dengan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Wajib pula menyembunyikan dan menjaga kehormatan dirinya serta bersabar atas ujian yang diterimanya ini.

Kalau sudah demikian Allah akan memberinya pahala dan memberinya ganti karena kesabaran dan sikap 'iffah-nya (menjaga diri) serta menolak menaati hawa nafsunya dan lebih mendahulukan keridhaan Allah serta apa-apa yang ada disisi-Nya.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...